Pencarian Cinta

Cinta. Satu kata yang tak mengenal lelah dalam mencari arti katanya. Segudang cerita dan bahasa baik konkrit dan abstrak telah mengemuka. Kadang aku merasa cinta itu begitu sakral..sehingga aku berkesimpulan, mungkin aku tidak pantas untuk memilikinya. Cintanya yang begitu putih, tulus, dan suci..

Cinta. Kau tidak bisa terburu-buru, juga tidak bisa berdiam diri. Karena disana ada waktu yang berbatas, yang menjadi hakim dalam memutuskan perkara kau akan bahagia atau nelangsa. Namun cinta selayaknya waktu, ia bagaikan pedang. Jika kau mampu mengendalikannya, ia akan selalu menjadi harapan yang melambungkan semangat. Tapi jika kau terjebak didalamnya, kau akan terlena..terbuai..hingga mabuk, tak mengenal lagi siapa dirimu sebenarnya.

Cinta. Entah kemana lagi harus ku cari. Dan cinta yang bagaimanakah yang harus kupilih, yang akan kujalani. Parameter apa yang harus kupakai dalam menentukan masa depan hidup bersama. Telah banyak yang hadir mengisi potongan alur kisah pencarian cintaku. Baik yang kusadari, yang tidak kusadari, yang kutanggapi, yang tidak kutanggapi. Begitu rumit, meski aku sangat tidak suka hal ini. Begitu pusing, padahal aku selalu ingin santai.

Cinta. Aku percaya pada-Nya, yang memberi anugerah cinta itu. Ketika semua kegalauan, dilema, kesedihan, kebingungan, ketakutan memenuhi pikiran..maka hanya ada satu solusi, berdoa pada-Nya. Sang Maha Pencinta. Ketenangan akan diraih, kepastian akan terungkap, dan hati pasrah akan titipan cinta dari-Nya untukku.

Cinta. Cukup sudah. Sekian saja. Habis perkara.

Puasa Asam Manis

Sudah masuk bulan kelima aku tinggal di kota Tual, Maluku Tenggara. Di bulan agustus-ramadhan ini, aku menjalani kewajiban puasa merantau jauh dari rumah orang tua. Sebelumnya, aku pernah juga merasakan berpuasa di tanah Yogyakarta. Tapi kali ini ada banyak hal baru, sebab bumi Tual ini memiliki wajah yang berbeda denganku. Wajah yang sudah sejak dulu ingin sekali aku berkenalan dan dekat dengan ambon manise ini. Dan juga wajah Papua yang kurindukan, mungkin ada di tahun-tahunku didepan aku berpuasa disana.

Babak ramadhan dimulai dengan salat tarawih malam sebelum hari pertama puasa. Aku dan teman-teman satu CPNS sekos ke masjid Baiturrahman, yang letaknya dekat di samping kos. Setelah salat isya, aku bingung kenapa belum kunjung mulai salat tarawih juga, ceramah pun tak nampak akan ada. Suasana makin hidup dan akhirnya terdengar informasi kalau salat belum dimulai, sebab masih menunggu berita resmi dari pemerintah mengenai jatuhnya hari pertama puasa.

Baca lebih lanjut

Kemerdekaan Hati

Ramadhan tahun 2011 ini memiliki keistimewaannya tersendiri dalam hal kesamaan digit tanggal antara kalender islam (qomariyah), kalender masehi (syamsiyah), dan kalender jawa. Hal ini membuat kita mudah dalam menghitung sudah hari keberapakah kita berpuasa.

Dan kekompakan ini pula selaras dengan perjuangan-perjuangan manusia hebat dan kejadian luar biasa yang telah mengukir sejarah dalam lembaran dunia. 17 Ramadhan, 17 Agustus. Kemenangan Badar-Nuzulul Qur’an, kemerdekaan Indonesia. Meski dalam nuansa yang berbeda dan jarak tahun yang berjauhan. Tapi spirit ini harus bisa ikut meresap dan merasuk kedalam hati sanubari. Tentang kemenangan dan kemerdekaan apa yang hendak diperoleh di tanggal 17 bulan ini.

Aku ingin menjadikannya berbeda, meski entah akan berhasil atau tidak nantinya. Yang pasti jelas, usaha harus terus dikobar dan dikibarkan sehari-hari. Dan bukan untuk permainan janji-janji, karena aku akan semakin sedih bila aku tidak dapat menepati janji pada diri sendiri, terlebih kepada Tuhanku. Maka perlu ada introspeksi dan merevisi tujuan hidup yang baik tuk kembali dimulai pada tanggal 17 ini.

Baca lebih lanjut

Half Way Around the World

2007.

Pengalamanku berikut adalah yang paling heroik dan mendebarkan. Bagaimana tidak, mimpiku untuk pergi ke luar negeri tanpa diduga-duga datang lebih cepat. Untuk pertama kalinya dan seorang diri ke Paris, Perancis. Kota tercantik dan teromantis didunia, kota yang dipenuhi dengan museum dan taman-taman rintisan surga, kota fashion, kota seniman, kota perkembangan dunia iptek, dan dengan begitu banyak tourist site yang berada didalamnya.

Pertama kali aku mengetahui program Academic Consortium 21, Student World Forum (SWF) ini dari milist sahabat percepatan peningkatan mutu pembelajaran (sp2mp). Aku termasuk mahasiswa sp2mp angkatan 2006. Ketika membaca pengumuman ini aku langsung sangat tertarik dan bergegas untuk melengkapi persyaratan yang tidak begitu rumit dan susah. Seperti membuat esai dengan tema “Sustainable Cities”, curriculum vitae, transkrip nilai, dan persyaratan mengenai data diri lainnya.

Tidak sampai satu minggu, aku telah melengkapi dan mengumpulkannya di sekretariat PPKB (Peningkatan Pertumbuhan Kepemimpinan Berkualitas). Lewat beberapa bulan, aku ke gedung rektorat untuk menengok pengumuman di mading kantor sekretariat. Namun, hasil pengumumannya belum juga ada. Padahal bukankah hari H sudah semakin dekat, pikirku.

Baca lebih lanjut

Tual, Kota Beradat

Su dua minggu beta berada di tanah indonesia bagian timur. Tepatnya di kota Tual, Malra (Maluku Tenggara). Beta ingin merasakan kehadiran cinta dari sisi Indonesia timur, setelah selama ini telah menikmati cinta yang diberikan oleh Indonesia barat. Karena selama hati kita buka, maka dibelahan bumi manapun kita akan selalu mendapat dan memberi cinta dan kasih sayang. Seng (tidak-red) hanya dari ragam manusianya, namun juga dari semua yang tercipta dan hadir di alamnya.

Penerbangan dari bandara Soetta menuju Ambon, kami transit dahulu di bandara Djuanda 30 menit didalam pesawat, kemudian ganti pesawat di bandara Pattimura. Saat hendak mendarat di Ambon, beta dapat melihat Tanjung Nusaniwe dan disebelahnya lagi, Tanjung Alang yang begitu mempesona. Transit dua jam di Ambon, kami manfaatkan untuk makan siang dan salat. Terik matahari khas daerah kepulauan telah menyapa muka beta yang akan terpengaruh oleh panasnya. Tanda sebentar lagi akan segera tiba, untuk beta bertempat tinggal di Tual dalam lama waktu yang seng dapat ditentukan.

Baca lebih lanjut

Si Mungil Sarah

Jika ada yang bertanya apa yang membuatku tidak pernah bosan dan betah tinggal di rumah parung, selain karena memang disini merupakan tempat yang sangat nyaman untuk beristirahat, yaitu adanya keponakan perdanaku, Sarah Mulya Putri. Yang saat ini berusia 15 bulan dan sedang lucu-lucunya dalam masa toddlernya.

Sarah lahir tanggal 18 November 2009, sehari sebelum hari wisudaku. Sarah lahir saja sudah mengalah untukku, amahnya (tante-red), karena orangtuaku sudah berada di Yogya maka tidak bisa mendampingi dan melihat proses lahir cucu pertamanya. Aku yang menamakannya Sarah, usulanku ini diambil oleh mas Bisma dan teh Lia. Karena saat telfon-telfonan, mas Bisma bilang kalau paras Sarah cantik. Dan saat itu masih dalam suasana idul adha, maka aku kepikiran dengan nama Sarah sebagai istri nabi Ibrahim yang terkenal karena kecantikan dan keikhlasannya.

Baca lebih lanjut

Kupilih Tual

Banyak yang meragukan, mempertanyakan atau keheranan mengapa aku memilih penempatan kerja sebagai pengawas perikanan di kota Tual, Maluku Tenggara. Saat penerimaan CPNS KKP (Kementerian Kelautan dan Perikanan) 2010. Berikut sedikit penjelasan yang dapat kuberikan.

Formasi yang dibuka cukup banyak, sampai 24 halaman, pusing awak melihatnya. Tapi nggak kok, tinggal lihat saja yang sama dengan program studiku, Teknologi Hasil Perikanan. Berikutnya memilih lagi dari beberapa formasi yang sesuai prodiku itu. Ketika orang lain kebanyakan memilih formasi yang lokasi penempatannya di Jakarta, berbeda denganku, aku lebih memilih yang lokasi di luar Jakarta dan atau lokasi yang aku belum pernah kesana. Bukan kawan, bukan untuk mencari aman agar kemungkinan lolos lebih besar, tapi karena memang aku ingin sekali. Sejak tahun 2004, aku sudah ngebet banget ingin ke Papua. Ketertarikan begitu saja, sama halnya kalau kamu pengen banget ke Eropa, ke Jepang, etc.

Baca lebih lanjut

Parijs van Lamphong

5 – 7 juli 2010.

Dimanakah itu? Ternyata kota yang dimaksud adalah Menggala. Julukan ini diberikan oleh pemerintah kolonial Belanda, yang memilih Menggala sebagai pusat perdagangan, pemerintahan, pendidikan dan budaya pada kurun abad 17-19. Dibangun straat-straat (jalan-jalan bersap) dan pembangunan gedung-gedung perkantoran, rumah sakit, kantor pos, dll. Sampai saat ini jalan atau strat tersebut masih ada, yaitu jalan satu sampai lima.

Aku membayangkan keramaian hiruk pikuk yang hidup di kota ini dahulu kala. Dimana buyut-buyutku hidup dan terus melahirkan generasi hingga muncullah aku di dunia. Pasca kepulanganku dari Jepang timbul keinginanku untuk mengunjungi Menggala, Tulang Bawang. Aku belum pernah diajak kesana sama mama, selalu di Tanjung Karang saja kalau ke Lampung. Alasanku yang paling wajar adalah aku telah sampai ke luar negeri, bahkan mempelajari budaya dan bahasanya. Namun aku belum pernah ke Menggala, dan tidak tahu budaya Menggala dan bahasa Lampung. Meskipun seharusnya tidak perlu dengan alasan seperti ini, adalah tetap sangat masuk akal jika kita mengenali kota tempat asal usul aselinya kita.

Baca lebih lanjut

Jauhkan kami darinya

Renungan Hadits

Bismillahirrahmaanirrahiim

Yuk kita buka hadits Arbain An-Nawawiyah yang berjumlah 42 itu. Dalam tulisan kali ini aku akan fokus merenungi hadits no.6 dan 10.

Kita hidup ini untuk makan, atau makan untuk hidup?. He, pastinya makan untuk hiduplah ya. Kita dapat hidup sehat dan kuat dari mengkonsumsi makanan yang mengandung bermacam zat, beragam rasa, warna dan tampilan. Berarti makanan yang masuk kedalam tubuh kita, otomatis akan diolah dan menjadi daging, dan untuk keperluan metabolisme lainnya, selain itu sisa pencernaan yang sudah tidak berguna lagi dikeluarkan menjadi ampas kotoran.

Sejak bayi setiap hari sampai sekarang ini, kita terus membentuk fisik diri ini dari makanan dan minuman yang kita telan dan tegak. Sebagai umat islam kita diperintahkan untuk memakan makanan yang baik-baik, terdapat dalam QS Al-Baqarah : 172, dan QS Al-Mu’minuun : 51. Kita percaya dari makanan yang baik-baik ini, akan memproduksi energi yang baik-baik untuk aktifitas sehari-hari didalam kehidupan. Sebaliknya, jika kita memakan makanan yang telah diharamkan oleh Allah, daging yang terbentuk hasil dari produksi makanan haram ini, juga akan menyebabkan diri kita, tubuh kita mudah melakukan rangkaian kemaksiatan kepada Allah.

Baca lebih lanjut

Keyakinan Untuk Negeri

Aku sebagai lulusan UGM mengetahui dan harus tahu tentang sejarah kampusku. Bahwa perjuangan bangsa Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan kala itu di Yogyakarta telah melahirkan UGM. Ini merupakan strategi perang yang bersifat jangka panjang dan sangat brilian yaitu melalui pendidikan. Maka memang sudah sepantasnyalah kini UGM terus melahirkan bibit-bibit pahlawan baru, dalam mengisi pembangunan Indonesia secara menyeluruh.

Presiden Soekarno dalam salah satu pidatonya di UGM, mengutip sejumlah ajaran Mahapatih Gadjah Mada yang menjadi relevan bagi UGM. Yaitu trisna, tan satrisna (tidak pilih kasih), haniakan musuh (mengenyahkan musuh), satya haprabu (setia kepada negara), ginong prati dina (produktif). Bercermin dari kebanyakan pemimpin kita saat ini, PR yang diberikan oleh Gadjah Mada tersebut masih jauh dari harapan.

Baca lebih lanjut